Pengadilanallah swt. Di alam akhirat sangat adil dan teliti, tidak seorang pun yang dirugikan, manusia berhak masuk surge karena ketawaan nya. Sebaliknya mereka akan masuk neraka, karena kedurhakaanya. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir adalah ?
loading...Surat Yasin ayat 53-54 termasuk dalam kelompok ayat yang membicarakan tentang keingkaran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan serta peneguhan kebenaran hari kebangkitan tersebut. Foto/Ilustrasi Dok SINDOnews Surat Yasin ayat 53-54 termasuk dalam kelompok ayat yang membicarakan tentang keingkaran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan serta peneguhan kebenaran hari kebangkitan tersebut. Pengelompokan dimulai dari ayat 48. Allah SWT berfirmanاِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَفَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ“Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami untuk dihisab. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.” QS Yasin 53-54. Baca Juga Pada ayat sebelumnya membahas tentang kejadian setelah tiupan atau teriakan yang kedua dari Malaikat Israfil dan kedua membahas tentang proses pengadilan di hadapan Allah pertama dari Malaikat Israfil membuat seluruh manusia mati tanpa tersisa, dan pada tiupan kedua itu seluruh manusia dari awal hingga akhir kembali hidup. Al-Shawi dalam Hasyiyah al-Shawi menafsirkan kata illa shaihah wahidah اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً seakan-akan malaikat Israfil berkata“Wahai tulang-belulang yang hancur-lebur, persendian yang lepas bebas, tulang belulang yang terpecah belah, serta rambut-rambut yang tercerai berai. Allah memerintahkan kalian untuk kembali menyatu menjadi jasad yang utuh untuk menghadap pengadilan Allah SWT.”Ketika itu manusia digiring bersama-sama untuk menghadap kepada Allah SWT. Terkait dengan adanya indikasi penggiringan secara massal itu, Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah, merujuk pada kata jamiun جَمِيْعٌ. Menurutnya selain bermakna seluruhnya, kata tersebut juga bermakna bersama-sama. Oleh karena itu, tambahnya, penghadiran itu dilakukan secara serentak tanpa dalam Jami’ al-Bayan an Ta’wil Ay al-Qur’an menyatakan bahwa pada hari itu seluruh manusia dihadapkan pada prosesi pengadilan Tuhan tanpa terkecuali. Pengadilan ini merupakan sebaik-baik pengadilan karena tidak ada seorang pun yang akan dicurangi, sebagaimana telah ditegaskan dalam ayat ke al-yaum الْيَوْمَ menurut Ibnu Asyur dalam al-Tahrir wa al-Tanwir bermakna hari pembalasan atau dalam istilah lain adalah hari pengadilan. Konteks pengadilan di sini, tambah Ibnu Asyur, merupakan orang-orang yang durhaka ketika di bagi orang-orang kafir tersebut disesuaikan dengan keburukan yang pernah mereka lakukan semasa hidup. Quraish Shihab menegaskan bahwa pada hari itu tidak akan ada penganiayaan. Penganiayaan merupakan hal tercela dan tidak patut terjadi pada hari pengadilan ini. Baca Juga Abu Ja’far bin Muhammad bin Jarir al-Thabari mengatakan bahwa pada hari pengadilan itu tidak ada seorang pun yang menanggung dosa orang lain. Semua individu dibalas sesuai dengan kadar perilakunya. Hal ini juga diamini oleh Muhammad Ali menambahkan bahwa cerita ini merupakan hal yang kelak akan dirasakan oleh orang-orang yang ingkar terhadap risalah Tuhan yang dibawa oleh para utusan Allah SWT. Jauh-jauh hari Allah SWT berulangkali menyampaikan bahwa manusia sendiri yang selalu berbuat kezaliman. Sebagaimana tertera dalam surat al-Ankabut ayat 40فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ“Maka masing-masing mereka itu Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.”Atau dalam surah yang lain, yakni dalam surah al-Taubah ayat 70اَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَاُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ەۙ وَقَوْمِ اِبْرٰهِيْمَ وَاَصْحٰبِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكٰتِۗ اَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۚ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ“Apakah tidak sampai kepada mereka berita tentang orang-orang yang sebelum mereka, yaitu kaum Nuh, Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan penduduk negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata; Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.”Ayat-ayat tersebut secara tidak langsung menyampaikan bahwa perilaku zalim telah dilakukan manusia sejak hidup di dunia. Kelak ketika menghadapi pengadilan di hadapan Allah SWT tidak ada yang bisa mereka perbuat lagi dan Allah Maha Adil kepada seluruh hambanya. Nasi sudah menjadi bubur. Tinggal menuggu waktu untuk mendapat siksa yang pedihnya sepanjang masa. Baca Juga mhy
Berimankepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima. Umat Islam harus percaya dan yakin bahwa hari akhir itu pasti akan dating. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT.
Jakarta - Yaumul akhir adalah salah satu nama lain Hari Kiamat yang pasti akan terjadi. Keniscayaan terjadinya hari kiamat telah dijelaskan dalam Al Quran surat Al Hajj ayat 7وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِArab latin Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab'aṡu man fil-qubụrTerjemah Arti "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur."Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam PAI kelas IX dari Kementerian Agama Kemenag, percaya pada terjadinya hari kiamat adalah rukun iman kelima. Dalam peristiwa ini, manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah akhir terjadi dalam beberapa tahap usai manusia mengalami kematian. Peristiwa ini dialami seluruh makhluk tanpa kecuali usai terjadinya kiamat kubro yang digambarkan sebagai gocangan dahsyat dalam QS Al Zalzalah 1-2اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ - ١وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ - ٢Arab latin 1. Izaa zul zilatil ardu zil zaalaha 2. Wa akh rajatil ardu athqoolahaArtinya 1. "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat," 2. "Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya."Berikut penjelasan tahapan terjadinya hari akhir1. Yaumul barzakhTahapan alam kubur ini adalah yang paling awal dan merupakan pintu gerbang menuju akhirat. Adanya yaumul barzakh dijelaskan dalam surat Al Mu'minun ayat 100لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّآ ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا ۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ Arab latin La'allī a'malu ṣāliḥan fīmā taraktu kallā, innahā kalimatun huwa qā`iluhā, wa miw warā`ihim barzakhun ilā yaumi yub'aṡụnArtinya "Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan."Di tahap ini manusia akan ditanyai malaikat Munkar Nakir tentang seluruh perbuatannya di dunia. Selanjutnya manusia menunggu hingga hari Yaumul ba'atsPada tahap ini, seluruh manusia dibangkitkan kembali menuju Padang Mahsyar. Kebangkitan manusia pertama hingga paling akhir terjadi usai malaikat Izrail meniup sangkakala yang yaumul ba'ats dijelaskan dalam surat Yasin ayat 51وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَArab latin Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụnArtinya "Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya menuju kepada Tuhan mereka."3. Yaumul mahsyarManusia selanjutnya dikumpulkan di Padang Mahsyar pada tahap yang juga kerap ditulis yaumul masyar. Seluruh manusia akan menerima catatan amalnya secara rinci tanpa Allah SWT akan mengadili tiap manusia seadil-adilnya, sesuai QS Az Zumar ayat 69وَأَشْرَقَتِ ٱلْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ ٱلْكِتَٰبُ وَجِا۟ىٓءَ بِٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَقُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَArab latin Wa asyraqatil-arḍu binụri rabbihā wa wuḍi'al-kitābu wajī`a bin-nabiyyīna wasy-syuhadā`i wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụnArtinya "Dan terang benderanglah bumi padang mahsyar dengan cahaya keadilan Tuhannya; dan diberikanlah buku perhitungan perbuatan masing-masing dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan."4. Yaumul hisabSetelah menerima catatan amal, segala perbuatan manusia selama hidup dihitung dan diperlihatkan. Umat pertama yang dihisab adalah umat Nabi Muhammad SAW terkait yaumum hisab, seluruh anggota tubuh ikut bersaksi sesuai firman Allah SWT dalam An-Nur ayat 24يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَArab latin Yauma tasy-hadu 'alaihim alsinatuhum wa aidīhim wa arjuluhum bimā kānụ ya'malụnArtinya "Pada hari ketika, lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."5. Yaumul mizanPada tahap ini, manusia akan menerima hasil timbangan seluruh perbuatannya selama di dunia. Semua akan ditimbang mulai dari yang terkecil hingga paling besar tanpa ada yang yang selama hidupnya selalu beriman dan beramal sholeh tentu bahagia menerima timbangan Allah SWT. Namun berbeda dengan umat yang selalu melanggar ketentuan Allah SWT dan RasulNya. Adanya yaumul mizan dijelaskan dalam QS Al Anbiya ayat 47وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَArab latin Wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīnArtinya "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan."6. Yaumul jazaDi tahap paling akhir ini, manusia akan menerima balasan atas segala amal perbuatannya. Balasan diberikan sesuai porsi tanpa ada yang luput. Tahap ini dijelaskan dalam QS Al Jatsiyah ayat 28وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَArab latin Wa tarā kulla ummatin jāṡiyah, kullu ummatin tud'ā ilā kitābihā, al-yauma tujzauna mā kuntum ta'malụnArtinya Dan pada hari itu kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu penjelasan tentang enam tahap yaumul akhir bisa meningkatkan keimanan kita pada Allah SWT. Simak Video "Cara Orang-orang Terkaya di Dunia Hadapi 'Hari Kiamat' " [GambasVideo 20detik] row/erd
Pertanyaan Bagaimana pengadilan Allah di Akhirat? Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Para asatidz yang kami hormati, di dalam khutbah jum'at bulan jumadil tsani ada lafadz: "يوم يقتص للشاة الجماء من اختها" .
– Apakah di pengadilan umum, semua dosa seseorang akan dibeberkan kepada semua orang sehingga semua orang akan tahu siapa orang itu sebenarnya? Bagaimana mengerti pengadilan umum dan pengadilan sesudah kematian setiap orang? Apakah terjadi dua kali pengadilan? Konstanz Aldiantono, Djakarta Pertama, Kitab Suci mengajarkan bahwa manusia mati satu kali dan sesudah itu akan langsung diadili Ibr nine27. Pengadilan ini disebut pengadilan khusus atau pengadilan individu. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan, “berulang kali Perjanjian Baru mengatakan bahwa, langsung sesudah kematiannya, setiap orang diadili sesuai dengan pekerjaan dan imannya” KGK 1021. Bukan hanya pengadilan, tetapi juga keputusan pengadilan itu diterima secara langsung. Rasul Paulus mengungkapkan hal ini “Sebab kita semua harus menghadap takhta Pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik atau jahat.” two Kor 510; bdk. Flp ane23; Ibr ix27; 1223; Rom fourteen12. Katekismus menegaskan lagi, “Pada saat kematian, setiap orang menerima ganjaran abadi dalam jiwanya yang tidak dapat mati. Ini berlangsung dalam satu pengadilan khusus, yang menghubungkan hidupnya dengan Kristus entah masuk ke dalam kebahagiaan surgawi -langsung atau melalui proses penyucian- atau masuk ke dalam kutukan abadi seketika itu juga.” KGK 1022. Kedua, Pengadilan Umum atau Pengadilan Terakhir, adalah pengadilan yang dilukiskan Injil Matius dan yang akan terjadi ketika Kristus datang kembali pada akhir zaman dalam kemuliaan-Nya Mat 2531. Pengadilan ini menyangkut semua orang, segala bangsa, yang pernah hidup di dunia ini. Pada saat itu, “akan disingkapkan tingkah laku dan isi hati yang paling rahasia dari setiap orang. Lalu ketidakpercayaan orang berdosa, yang telah menolak rahmat yang ditawarkan Allah, akan diadili. Sikap terhadap sesama akan menunjukkan, apakah orang menerima atau menolak tawaran rahmat dan cinta Allah. Yesus akan mengatakan “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” Mat 2540” KGK 678. Pengadilan Terakhir ini akan membuktikan bahwa keadilan Allah akan mengalahkan ketidakadilan, dan bahwa cinta Allah lebih besar daripada kematian bdk. KGK 1040. Ketiga, apakah ini berarti bahwa setiap orang akan mengalami dua kali pengadilan? Tidak. Setiap orang hanya akan mengalami satu pengadilan. Sesudah kematian, jiwa kita tidak lagi tergantung pada ruang dan waktu, sehingga kita bisa mengatakan bahwa Pengadilan Khusus atau Individu yang berlaku untuk setiap orang berhimpitan persis sama dengan saat Pengadilan Umum. Keempat, pengadilan khusus atau pengadilan umum tidaklah sama dengan pengadilan duniawi, di mana ada jaksa, hakim, dan terdakwa. Pengadilan surgawi terjadi melalui pencerahan akal budi, yaitu bahwa melalui kuasa Roh Kudus-Nya, Allah akan membuka hati dan pikiran semua orang sehingga setiap dan semua orang akan melihat keadilan dan kerahiman Allah secara amat jelas, dan juga bagaimana setiap individu menanggapi keadilan dan kerahiman Allah itu. Tanpa ada maksud untuk memamerkan atau membeberkan dosa-dosa itu, tetapi benarlah bahwa semua orang akan melihat satu sama lain dan mengenali dirinya dan orang lain secara jelas. Pada saat itulah kita akan memaklumi arti terdalam dari segala ciptaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita sehingga kita mengerti jalan-jalan bagaimana Allah mencintai dan berusaha menyelamatkan kita secara mengagumkan. Katekismus melukiskan hal ini dengan mengatakan bahwa berhadapan dengan kebenaran Kristus, kebenaran setiap relasi manusia dengan Allah dan dengan sesama akan dibukakan. Kita akan melihat segala sesuatu seperti halnya bagaimana Tuhan melihatnya. Petrus Maria Handoko CM
b Jembatan penyeberangan yang harus dilewati manusia diakhirat kelak. c. Peristiwa dibangkitkannya manusia dari alam kubur. d. Pengadilan Allah Swt Yang Maha Adil. e. Penimbangan amal manusia untuk mengetahui lebih berat amal baik atau amal buruk. Jawaban: E . 10. Pernyataan yang merupakan perilaku orang yang beriman kepada hari akhir adalah
handayani6968 handayani6968 B. Arab Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan ferlysoma ferlysoma Jawabanpengadilan yg sangat adil Iklan Iklan Feli010205 Feli010205 JawabanPengadilan yang maha adil / paling adil Tiap" jiwa diberi balasan sesuai amal dan kesalahannya di dunia makasih banyak ya Iklan Iklan Pertanyaan baru di B. Arab apa hukum bersetubuh di siang hari bulan puasa namun dalam keadaan tidak puasa?​ carilah mufrad,mitsanna,jamak dari kata اِمْرَاَتاَنِ​ contoh kalimat fiil madhi dengan menggunakan kata menyapu, memasak dan menghapus pakai huruf arab ya berapa luas majidil haram​ Apa yang di maksud dengan muzakkar dan muannas?dan jelaskan perbedaannya Sebelumnya Berikutnya Iklan Mahsyarterjadi setelah manusia dibangkitkan dari kematian. Di tempat itulah manusia akan merasa berat dan lama menanti pengadilan dari Allah yang Maha kuasa. Pada hari itu, semua manusia dikumpulkan dan diadili oleh Allah swt. dengan seadil-adilnya. Hari itu juga disebut hari pembalasan yang hakiki. Allah swt. berfirman: JawabanYg maha adil karenaallah adalah hakim yang paling adil Jawabanpaling adil/maha adilPenjelasankarena allah adalah hakim yang paling adil d Pengadilan Allah Swt Yang Maha Adil e. Penimbangan amal manusia untuk mengetahui lebih berat amal baik atau amal buruk. Jawaban: E. Soal No. 16). Pernyataan yang merupakan perilaku orang yang beriman kepada hari akhir adalaha. Tidak merasa iri atas nikmat orang lain b. Dunia dan seluruh isinya merupakan tujuan akhir c. Tergiur oleh gemerlapnya dunia d. إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ال عمران 102 Kamu muslimin rahimakumullah… Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…. Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an أعوذ بالله من الشيطان الرجيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw. Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Saw. Al-Ahzab 56 Kaum Muslimin rahimakumullah…. Akhir-akhir ini berbagai kasus pengadilan yang tidak adil terbongkar di negeri berpenduduk Muslim mayoritasini. Keputusan-keputusan hukum yang tidak adil dan cenderung zalim. Mencuri tiga buah kakau, atau sebuah semangka atau tiga kg karet mentah bisa diganjar hukuman penjara beberapa tahun. Sedangkan koruptor milyaran dan triliyunan rupiah bebas melenggang di negeri ini tanpa tersentuh hukum sedikitpun. Mana kasus BLBI yang merugikan Negara lebih dari Rp 700 triliyun? Hilang sudah bak ditelan waktu. Sebab itu, tak heran jika masyarakat ragu akan keberhasilan DPR mengusut kasus Bank Century yang telah merugikan negara Rp triliyun. Sementara kasus Anggodo yang membuat mata puluhan juta rakyat ini terbelalak beberapa pekan lalu sudah tidak jelas juntrungannya. Akan begitu jugakah nasib kasus Bank Century? Allahu A’lam…. Negeri ini memang sudah kehilangan apa yang disebut dengan KEADILAN. Hukum itu hanya berlaku bagi rakyat kecil dan miskin, yang sebagian mereka melakukan tindakan kejahatan itu karena lapar, seperti kasus pencurian 3 kg karet mentah di Propinsi Banten itu. Atau seperti seorang sopir yang kedapatan membawa satu butir ekstasi yang kemudian dihukum 4 tahun penjara. Namun bagi Jaksa yang menggelapkan barang bukti berupa 343 butir ekstasi, Esther Tanak dan Dara Veranita, hanya mendapat ganjaran satu tahun penjara. Sungguh jauh dari KEADILAN. Sesungguhnya KEADILAN di negeri ini sudah sirna sejak lama. Bila KEADILAN sirna, pastilah kezaliman dan bertindak semena-mena yang meraja lela. Musibahnya lagi, kezaliman itu dilakukan oleh oknum penegak hukum itu sendiri. Ratusan dan mungkin ribuan kasus hukum lain yang belum terungkap media massa yang mengandung unsur kezaliman , khususnya sejak negeri ini merdeka fisik dari penjajah Belanda dan Jepang. Sebut saja kasus penggusuran tanah rakyat oleh para konglomerat untuk kepentingan bisnis mereka seperti pasar, mall, pabrik, gedung bertingkat, real estate, lapangan golf dan sebagainya. Atau penggusuran tanah masyarakat untuk kebun sawit atau pertambangan para pengusaha kelas kakap lainnya. Semuanya terjadi dengan leluasa tanpa ada penegakan hukum yang adil. Kalau ada anggota masyarakat yang berani bercerita kepada khalayak terkait kezaliman para pengusaha, seperi yang dilakukan Bu Prita Mulyasari terhadap RS OMNI Internasional, maka penjara dan dan denda Rp 204 juta adalah hukumannya. Belum lagi kasus kemiskinan dan busung lapar masyarakat sebagai akibat miss managemen pemerintah. Pada waktu yang sama, mereka hidup dengan fasilitas VIP dari uang dan kekayaan rakyat yang diambil dari berbagai sumber termasuk pajak yang dibayarkan. Demikian juga buruknya pelayanan masyarakat dan infrastruktur yang ada dan monopoli segelintir pengusaha, khususnya terkait kebutuhan pokok masyarakat sehingga membuat kehidupan ratusan juta rakyat semakin sulit dan tersiksa. Semua itu berjalan di hadapan mata penguasa dan para penegak hukum di negeri ini. Seakan kemiskinan itu hasil sebuah rekayasa. Yang lebih menyayat hati lagi, jika kasus hukum itu terkait dengan aktivitas dakwah dan keislaman, maka sudah dipastikan tidak akan ada KEADILAN dalam hukum negeri ini. Ambil misalnya pembantaian ratusan kaum Muslimin Tajung Priok Desember 1984. Sampai hari ini tidak ada tindakan hukum yang setimpal terhadap para pelakunya, kendati sebagian pelakunya sudah mati. Padahal kasus tersebut sudah diangap sebagai pelanggaran HAM berat. Demikian juga kasus lain seperti pembunuhan aktivis Munir dan beberapa orang yang ditembak mati begitu saja karena tuduhan terorisme belakangan ini. Pada zaman Orde Baru ada tuduhan subpersif. Zaman reformasi ada tuduhan terorisme dan makar. Tak ada anggota DPR, ulama, politisi, pengacara kondang yang protes kendati mereka dibunuh begitu saja tanpa melalui proses pengadilan dan hukum yang berlaku. Kata mereka, Negara ini adalah Negara hukum… Kaum Muslimin rahimakumullah….. Bila KEADILAN sudah sirna dalam suatu negeri dan pemerintahan, itulah tanda kuat negeri itu akan menghadapi kehancuran. Bisa kehancuran moral, kehancuran tatanan sosial, ekonomi dan bisa juga kehancuran dan kepunahan manusia yang tinggal di dalamnya seperti yang terjadi pada bangsa-bangsa sebelum kita seperti Ad, Tsamud, Luth, Sholeh, Syu’aib, Fir’aun dan sebagainya. Oleh sebab itu, Nabi kita Muhammad Saw. mewanti-wanti agar tidak ada kezaliman dalam penegakan hukum. Hukum harus ditegakkan dengan adil. Kalau tidak, Allah akan hancurkan negeri dan pemerintahan yang menerapkan hukum secara serampangan dan berdasarkan syahwat penguasa dan para penegak hukumnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah dijelaskan. Pernah seorang wanita ternama dari suku Makhzumi mencuri di zaman Rasul Saw. Keluarganya mencoba mendapatkan keringanan dispensasi hukum dari Rasul Saw. agar tidak diterapkan padanya hukuman potong tangan. Mendengar dan melihat gelagat mereka, beliau pun marah sambil berkata “Wahai manusia! Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu hancur karena mereka menerapkan hukum tebang pilih. Ketika yang mencuri korupsi atau kejahatan lainnya itu dari kalangan terhormat, mereka membiarkannya. Namun, bila yang mencuri itu dari kalangan lemah rakyat jelata, mereka terapkan hukum pada mereka. Demi Dzat Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya. Sekiranya Fathimah anak kesayangan Muhammad mencuri, pasti Muhammad potong tangannya“. Allah juga mengingatkan kita dalam Al-Qur’an agar kita tidak hanya menerapkan hukum itu dengan adil, akan tetapi kita diwajibkan menjadi penegak-penegak keadilan dalam setiap saat dan kondisi, sebagaiman firman-Nya ياأَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. QS. Annisa’ / 4 135 Kaum Muslimin rahimakumullah…. Dari ayat tersebut dapat kita simpulkan bawah KEADILAN harus ditegakkan, kapan saja, di mana saja, dan terhadap siapa saja. Namun demikian, KEADILAN sejati tidak akan pernah ada di atas bumi ini dan di negeri ini kecuali jika 1. Sumber hukum yang digunakan untuk mengadili manusia itu haruslah berasal dari Dzat Yang Maha Adil, yakni Allah SWT. Karena tidak akan ada di dunia ini yang bisa menyamai, apalagi melebihi dari keadilan hukum ciptaan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Maidah 50 أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ Maka apakah hukum jahiliyah itu yang kamu inginkan? Dan hukum siapakah yang lebih baik dari hukum Allah, bagi kaum yang yakin? 2. Mengimani dan mempercayai sepenuhnya hukum yang Allah turunkan dan Sunnah Rasul Saw. dalam mengatur tatacara kehidupan umat manusia untuk kemaslahatan mereka di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman-Nya surat Annisa /4 65 فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا Maka demi Robb Tuhan Pencipta-mu, mereka tidak beriman sehingga mereka menjadikan engkau Muhammad sebagai Hakim Pemutus perkara bagi perkara apa saja yang muncul di antara mereka, kemudian mereka tidak menemukan keberatan dalam diri mereka terhadap apa saja yang kamu putuskan dan merekapun menyerahkannya secara penuh. 3. Adanya sumber daya manusia SDM penegak hukum yang professional – di samping pemimpin professional – yang memiliki sifat Berani menegakkan KEADILAN dan tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Menegakkan hukum tampa pandang bulu dan siap melaksanakannya kendati terhadap diri dan anggota keluarga sendiri. Terbebas dari kendali hawa nafsu dan syahwat duniawi, sehingga tidak tergoda oleh rayuan uang, harta, wanita dan kenikmatan dunia lainnya. 4. Hukum yang ditegakkan adalah hukum yang berimplikasi akhirat. Sebab itu, tidak ada hukum di dunia ini yang berimplikasi akhirat kecuali hukum Allah yang tertuang dalam Al-Qyr’an dan Sunnah Rasul Saw. Kaum Muslimin rahimakumullah…. Islam mengajarkan kepada kita bahwa konsekuensi hukum itu ada dua. Pertama konsekuensi dunia dan kedua, konsekuensi akhirat. Atau dengan kata lain, penegakan hukum dan keadilan di dunia ini akan terwujud bilamana hukum yang kita terapkan itu mengajarkan kepada kita adanya pengadilan akhirat yang maha dahsyat dan maha adil, yakni pengadilan Allah Ta’ala di padang mahsyar nanti. Keyakinan dan pengetahuan tersebut akan menuntut kita semua, baik masyarakat, apalagi para penegak hukum dan para pemimpinnya, akan sangat berhati-hati dalam pelaksanaan dan penegakan hukum itu dan berupaya seadil mungkin. Kenapa? Karena pengadilan akhirat itu maha adil, tidak ada yang dapat berkelik, menyogok ataupun merubah keputusannya, karena yang bertindak sebagai hakim di mahsyar nanti adalah Allah sendiri, Pencipta manusia dan alam semesta ini, sebagaimana friman-Nya dalam surat Ghofir/40 16 -17 يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ 16 الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ 17 Yaitu hari ketika mereka keluar dari kubur dan menuju mahsyar; tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. Lalu Allah berfirman "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. Kemudian, pada pengadilan akhirat nanti tidak akan ada lagi sogok menyogok, beking membeking, ngeles mengeles, pasal-pasal karet yang dapat ditafsirkan semau kita seperti yang dilakukan polisi, jaksa, hakim, pengacara dan penguasa serta pengusaha di dunia. Semuanya tunduk dan bertekuk lutut di hadapan Kekuasaan dan Keperkasaan Allah…lillahil wahidil qohhaar… Di pengadilan akhirat, semua keyakinan, ucapan dan perbuatan ditimbang seadil-adilnya. Tak ada yang terlewatkan, kendati hanya sebesar inti atom seperti firman Allah dalam srat Al-Zalzalah / 99 7 – 8 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ 7 وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ 8 Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah inti atom-pun, niscaya dia akan melihat balasan-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah inti atom-pun, niscaya dia akan melihat balasan-nya pula. Yang lebih mengerikan lagi ialah, setiap manusia pada pengadilan akhirat nanti tidak akan bisa menyewa pengacara, didampingi keluarga, sanak saudara dan siapapun mereka. Tak satupun di antara mereka yang dapat menolong kita sebagaimana halnya saat hidup di dunia. Setiap kita akan maju sendiri-sendiri di hadapan pengadilan Allah yang Maha Adil mempertanggung jawabkan keimanan, ucapan dan perbuatan kita. Bahkan mulut atau lidah kita yang pada pengadilan dunia bisa bicara dan bisa berdusta, pada pengadilan akhirat nanti akan terkunci mati, kelu dan tak bisa berkata, kendati hanya sepatah kata. Yang menjadi saksi adalah tangan, kaki, telinga, mata dan kulit kita seperti yang Allah jelaskan dalam firman-Nya dalam surat yasin/36 65 الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ Pada hari ini, Kami kunci mulut-mulut mereka, dan yang akan berbicara adalah tangan-tangan mereka, dan yang akan bersaksi adalah kaki-kaki mereka terhadap apa yang mereka kerjakan dulu di dunia. Pada pengadilan akhirat nanti, harta, anak, jabatan dan apa saja yang dibanggakan di dunia ini tidak akan berguna sama sekali. Hanya iman yang bersih dari khurafat dan syirik serta amal sholeh yang dapat menolong kita, seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat As-Syua’aro’ / 26 88 – 89 يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ 88 إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ 89 Pada hari akhirat tidak akan bermanfaat lagi harta dan anak-anak. Kecuali mereka yang datang kepada Allah dengan hati yang sehat aiqidah tauhid. Kaum Muslimin rahimakumullah…. Berdasarkan ayat-ayat di atas, kita tidak perlu khawatir dan bersedih hati melihat kekacaubalauan dan ketidak adilan pengadilan di dunia ini. Kalaupun kita tidak berhasil mengajak umat manusia, khususnya umat Islam di dunia ini, lebih khusus lagi di Indonesia ini untuk menerapkan hukum Allah al-Islam yang Maha Adil, sehingga mengakibatkan kezaliman terjadi di mana-mana, kita masih punya pengadilan akhirat yang Maha Adil yang akan menjadi tempat kita menuntut keadilan yang sebenarnya. Allah sudah menjanjikan pada kita akan bertindak adil dan akan memutuskan semua perkara manusia seadil-adilnya, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Memang kita merasa sakit dan pedih saat umat Islam sendiri belum mau diajak kembali menerapkan hukum Allah yang Maha Adil ini. Bahkan tak jarang pula seruan kembali kepada hukum Allah itu dianggap subpersif dan terorisme. Padahal mereka juga mengaku Muslim. Sekecil apapun kezaliman yang mereka lakukan terhadap Islam dan kaum Musliminm dan terhadap umat lain, bahkan terhadap makhluk Allah lainnya, mereka akan mendapatkan balasan yang amat keras di akhirat kelak. Mereka akan menyesali semua perbuatan mereka itu kelak. Kendati penyesalan itu sudah tak berguna lagi. Orang yang zalim, siapapun dia, apapun pangkat dan jabatannya, sebanyak apapun harta dan pengikutnya, seberapa lamapun dia berkuasa semasa hidup di dunia, mereka tidak akn pernah lolos dari pengadilan Allah di akhirat kelak. Mereka akan mendapatkan siksaan yang amat pedih di akhirat kelak, seperti yang Allah firmankan dalam surat Al-Kahfi/18 26 وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا 29 Dan katakanlah "Kebenaran itu datangnya dari Tuhan Penciptamu; maka barangsiapa yang ingin beriman , silahkan ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolak apinya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. Kaum Muslimin rahimakumullah…. Demikianlah khutbah singkat ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menjalankan kehidupan dunia yang sementara ini. Semoga Allah menghindarkan kita dari kezaliman orang lain dan dari berbuat zalim kepada orang lain. Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan-Nya yang lurus, yaitu jalan para nabi, shiddiqin, syuhadak dan sholihin. Allahumma amin… بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه هو السميع العليم …… .
  • 59d3ihu34r.pages.dev/68
  • 59d3ihu34r.pages.dev/241
  • 59d3ihu34r.pages.dev/60
  • 59d3ihu34r.pages.dev/76
  • 59d3ihu34r.pages.dev/56
  • 59d3ihu34r.pages.dev/266
  • 59d3ihu34r.pages.dev/375
  • 59d3ihu34r.pages.dev/386
  • 59d3ihu34r.pages.dev/280
  • pengadilan allah kelak di hari akhir merupakan pengadilan yang